Makalah Perencanaan Kurikulum

Dini Setyawati | 150401020027
Fakultas Ekonomika dan Bisnis 
Progam Studi Pendidikan Ekonomi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kurikulum adalah semua pengalaman yang telah direncanakan untuk mempersiapkan peserta didik mencapai tujuan pendidikan baik yang diperoleh dari dalam maupun luar lembaga yang telah direncanakan secara sistematis dan terpadu. Manajemen dalam perencanaan kurikulum dapat diartikan sebagai keahlian atau kemampuan merencanakan dan mengorganisasi kurikulum. Pokok kegiatan utama studi manajemen kurikulum meliputi bidang perencanaan dan pengembangan kurikulum, pelaksanaan dan perbaikan kurikulum. Manajemen perencanaan dan pengembangan kurikulum berdasarakn asumsi bahwa telah tersedia informasi dan data tentang masalah-masalah dan kebutuhan yang mendasari disusunnya perencanaa secara tepat.
Untuk mengembangkan suatu rencana seseorang harus mengacu kemasa depan. Perencanaan ini memberikan pengaruh dalam menentukan pengeluaran biaya atau keuntungan, menetapkan perangkat tujuan atau hasil akhir, mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan akhir, menyusun atau menetapkan prioritas dan urutan strategi, menetapkan prosedur kerja dengan metode yang baru, serta mengembangkan kebijakan-kebijakan.
Perencanaan secara umum menurut Sudjana (2000), adalah proses yang sistematis sesuai dengan prinsip dalam pengambilan keputusan, penggunaan pengetahuan dan teknik secara ilmiah serta kegiatan yang terorganisasi tentang tindakan  yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Waterson dalam Sudjana (2000) menuliskan bahwa perencanaan pada hakekatnya adalah usaha sadar, terorganisasi, dan terus menerus yang dilakukan untuk memilih alternatif yang terbaik dari sejumlah alternatif tindakan yang ada untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Oemar Hamalik (2006), perencanaan kurikulum adalah kesempatan belajar yang dimaksudkan untuk membina peserta didik ke arah perubahan tingkah laku yang diinginkan dan menilai hingga terjadi perubahan-perubahan pada peserta didik.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana pengertian pendekatan perencanaan kurikulum?
2. Apa saja pendekatan perencanaan kurikulum?
3. Bagaimana prinsip-prinsip perencanaan kurikulum?
4. Bagaimana karakteristik perencanaan kurikulum?
5. Bagaimana kerangka kerja perencanaan kurikulum?
6. Apa saja komponen perencanaan kurikulum?

C. Tujuan penulisan
1.Untuk mengetahui pengertian pendekatan perencanaan kurikulum
2. Untuk mengetahui apa saja pendekatan perencanaan kurikulum perencanaan kurikulum
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip perencanaan kurikulum
4. Untuk mengetahui karakteristik perencanaan kurikulum
5. Untuk mengetahui kerangka kerja perencanaan kurikulum
6. Untuk mengetahui komponen perencanaan kurikulum

D. Manfaat penulisan
1. Mahasiswa mampu menganalisa pendekatan-pendekatan dalam perencanaan kurikulum
2. Mahasiswa mampu mengetahui dan mengimplementasikan prinsip-prinsip perencanaan kurikulum
3. Mahasiswa memiliki kemampuan dalam menyusun perencanaan Pembelajaran.
4. Mahasiswa berpikir kritis tentang apa yang harus dilakukan sebagai generasi penerus  bangsa.







BAB II
PEMBAHASAN

A.  PENGERTIAN PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang seseorang terhadap suatu proses tertentu. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Dengan demikian pendekatan pengembangan kurikulum menunjuk pada titik tolak atau sudut pandang secara umum tentang proses pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum mempunyai makna yang cukup luas. Menurut sukmadinata (2000:1), pengembangan kurikulum bisa berarti penyusun kurikulum yang sama sekali baru (curriculum construction), bisa juga menyempurnakan kurikulum yang telah ada (curuculum improvement). Selanjutnya beliau juga menjelaskan, pada satu sisi pengembangan kurikulum berarti menyusun seluruh perangkat kurikulum mulai dari dasar-dasar kurikulum, struktur dan sebaran mata pelajaran, garis-garis besar program pengajaran, sampai dengan pedoman-pedoman pelaksanaan (macro curriculum). Pada sisi lainnya berkenaan dengan penjabaran kurikulum yang telah disusun oleh tim pusat menjadi rencana dan persiapan-persiapan mengajar yang lebih khusus, yang dikerjakan oleh guru-guru di sekolah, seperti penyusunan rencana tahunan, semester, satuan pelajaran, dan lain-lain (micro curriculum). Yang dimaksud pengembangan kurikulum dalam bahasan ini mencakup keduanya, tergantung pada konteks pendekatan dan model pengembangan kurikulum itu sendiri. 
Pendekatan, lebih menekankan pada usaha dan penerapan langkah-langkah atau cara kerja dengan menerapkan suatu strategi dan beberapa metode yang tepat, yang dijalankan sesuai dengan langkah-langkah yang sistematik untuk memperoleh hasil kerja yang lebih baik. Kurikulum merupakan suatu perangkat pernyataan yang memberikan makna terhadap kurikulum sekolah, makna tersebut terjadi karena adanya penegasan hubungan antara unsur-unsur kurikulum, karena adanya petunjuk perkembangan, penggunaan dan evaluasi kurikulum. Caswell mengartikan pengembangan kurikulum sebagai alat untuk membantu guru dalam melakukan tugas mengerjakan bahan, menarik minat murid dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Jadi pendekatan pengembangan kurikulum adalah cara kerja dengan menerapkan strategi dan metode yang tepat dengan mengikuti langkah-langkah pengembangan yang sistematis untuk menghasilkan kurikulum yang lebih baik.
Menurut Zainal Arifin (2011) dalam bukunya Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, jika dilihat dari aspek perencanaannya ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum, antara lain sebagai berikut.
  1. PENDEKATAN BIDANG STUDI (PENDEKATAN SUBJEK ATAU DISIPLIN ILMU)          
Pendekatan ini menggunakan bidang studi atau mata pelajaran sebagai dasar organisasi kurikulum misalnya matematika, sains, sejarah IPS, IPA, dan sebagainya. Seperti yang lazim kita dapati dalam sistim pendidikan kita sekarang di semua sekolah dan universitas. Yang diutamakan dalam pendekatan ini ialah penguasaan bahan dan proses dalam disiplin ilmu tertentu. Tipe organisasi ini sesuai dengan falsafah realisme. Pendekatan ini paling mudah dibandingkan dengan pendekatan lainnya oleh sebab disiplin ilmu telah jelas Batasannya dan karena itu lebih mudah mempertanggung jawabkan apa yang diajarkan.
2.      PENDEKATAN INTERDISIPLINER
Dibawah ini akan kita bicarakan beberapa pendekatan interdisipliner dalam pengembangan kurikulum.
A.    Pendekatan Broad-field
Pendekatan ini berusaha mengintegrasikan beberapa disiplin atau mata pelajaran yang saling berkaitan agar siswa memahami ilmu pengetahuan tidak berada dalam vakum atau kehampaan akan tetapi merupakan bagian integral dari kehidupan manusia. Pendekatan broad-field ini juga dapat digunakan agar siswa memahami hubungan yang kompleks antara kejadian-kejadian di dunia, misalnya antara perang vietnam dan korea dengan kebangkitan ekonomi jepang dan lain-lain.
B.     Pendekatan Kurikulum Inti(core curriculum)
Kurikulum ini banyak persamaannya dengan broad-field, karena juga menggabungkan berbagai disiplin ilmu. kurikulum diberikan berdasarkan suatu masalah sosial atau personal. Untuk memecahkan masalah itu digunakan bahan dari berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan masalah itu.



  1. PENGERTIAN PENDEKATAN INTEGRATIF
Pendekatan Integratif atau terpadu adalah rancangan kebijaksanaan pengajaran bahasa dengan menyajikan bahan-bahan pelajaran secara terpadu, yaitu dengan menyatukan, menghubungkan, atau mengaitkan bahan pelajaran sehingga tidak ada yang berdiri sendiri atau terpisah-pisah. Pendekatan terpadu terdiri dari dua macam :
a.       Integratif Internal
Yaitu keterkaitan yang terjadi antar bahan pelajaran itu sendiri, misalnya pada waktu pelajaran bahasa dengan fokus menulis kita bisa mengaitkan dengan membaca dan mendengarkan juga.
b.      Integratif Eksternal
Yaitu keterkaitan antara bidang studi yang satu dengan bidang studi yang lain, misalnya bidang studi bahasa dengan sains dengan tema lingkungan maka kita bisa meminta siswa/murid membuat karangan atau puisi tentang banjir untuk pelajaran bahasanya untuk  pelajaran sainsnya kita bisa menghubungkan dengan reboisasi atau bisa juga pencemaran sungai.
Pendekatan pembelajaran terpadu adalah seperangkat asumsi yang berisikan wawasan dan aktifitas berfikir dalam merencanakan pembelajaran dengan memadukan pengetahuan, pengalaman dan keterampilan sebagai area isi kegiatan belajar mengajar. Fogarty dalam buku “How to Integrate the curricula” menyatakan bahwa pembelajaran terpadu merupakan :
1.The vertical spiral represents the “spiraling” curricula built into most text materials  as.
2.The horizontal band reprsents the breadth and depth of learning in a given subject. 
3.The circle represents the integration of skill, themes, concepts, and topicsaccros dislipines.

  1. PENDEKATAN SISTEM (SYSTEM APPROACH)
Sistem adalah totalitas atau keseluruhan komponen yang saling berfungsi, berinteraksi, dan interdepensi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ciri-ciri sistem adalah adanya tujuan, fungsi, komponen, interaksi dan interdepensi, penggabungan yang menimbulkan jalinan keterpaduan, proses transformasi, umpan balik untuk perbaikan, dan lingkungan. Pendekatan sistem adalah penggunaan berbagai konsep yang serasi dari teori sistem yang umum untuk memahami teori organisasi dan praktek manajemen. Pendekatan sistem terdiri atas beberapa aspek, antara lain: (a) filsafat sistem, yaitu sebagai cara berfikir (way of thingking) tenang fenomena secara keseluruhan, (b) analisis sistem, yaitu metode atau teknik dalam memecahkan masalah (problem solving) atau pengambilan keputusan (decision making), dan (c) manajemen sistem, yaitu aplikasi teori sistem ditengah mengelola organisasi.
Model Intructional Development Institute (IDI) yang dikembangkan oleh University Consortium on Intructional Development and Technology (UCIDT) memiliki langkah langkah pendekatan sistem sebagai berikut :
a. Merumuskan masalah, yang meliputi :
1) Menentukan masalah: analisis kebutuhan, menentukan prioritas, merumuskan masalah.
2) Menganalisis latar: ciri peserta didik, kondisi (hambatan), sumber-sumber.
3) Mengatur pengelolaan: analisis tugas, tanggung jawab dan penjadwalan.
b. Mengidentifikasi strategi pemecahan masalah, yang meliputi :
1) Menentukan tujuan pembelajaran: tujuan akhir dan tujuan antara.
2) Menentukan strategi: pendekatan metode, media, dan sumber belajar.
3) Membuat prototipe: bahan-bahan pembelajaran dan evaluasi.
c. Melaksanakan evaluasi, yang meliputi :
1) Uji coba prototipe: melakukan uji coba, mengumpulkan data, dan evaluasi.
2 )Analisis hasil uji coba: tujuan pembelajaran, metode dan teknik evaluasi.
3) Penyempurnaan langkah-langkah terdahulu: review, menetapkan, melaksanakan.




Ada delapan prinsip yang harus diperhatikan dalam kegiatan manajemen perencanaan kurikulum, yaitu:
1. Perencanaan yang dibuat harus memberikan kemudahan dan mampu memicu pemilihan dan  pengembangan pengalaman belajar yang potensial sesuai dengan hasil (tujuan) yang diharapkan sekolah.
2. Perencanaan hendaknya dikembangkan oleh guru sebagai pihak yang langsung bekerja sama dengan siswa.
3. Perencanaan harus memungkinkan para guru menggunakan prinsip-prinsip belajar dalam memilih dan memajukan kegiatan-kegiatan belajar di sekolah.
4. Perencanaan harus memungkinkan para guru menyesuaikan pengalaman-pengalaman dengan kebutuhan-kebutuhan pengembangan, kesanggupan, dan taraf kematangan siswa (level of pupils).
5. Perencanaan harus menggiatkan para guru untuk mempertimbangkan pengalaman belajar sehingga anak-anak dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan di dalam dan di luar sekolah.
6. Perencanaan harus merupakan penyelenggaraan suatu pengalaman belajar yang kontinu sehingga kegiatan-kegiatan belajar siswa dari sejak awal sungguh mampu memberikan pengalaman.
7. Kurikulum harus direncanakan sedemikian rupa sehingga mampu membantu pembentukan karakter, kepribadian, dan perlengkapan pengetahuan dasar siswa yang bernilai demokratis dan yang sesuai dengan karakter kebudayaan bangsa Indonesia.
8. Perencanaan harus realistis, feasible (dapat dikerjakan), dan acceptable (dapat diterima dengan baik).
9.Perencanaan kurikulum berkenaan dengan pengalaman-pengalaman para siswa
10.Perencanaan kurikulum adalah sebuah proses yang berkelanjutan
11.Perencanaan kurikulum dilaksanakan pada berbagai tingkatan level

a. Perencanaan kurikulum adalah perencanaan kesempatan belajar yang dimaksudkan untuk membina siswa/ peserta didik ke arah perubahan tingkah laku yang diinginkan dan menilai hingga mana perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa/ peserta didik. Kurikulum adalah semua pengalaman yang mencakup yang diperoleh baik dari dalam maupun dari luar lembaga pendidikan, yang telah direncanakan secara sistematis dan terpadu, yang bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik mencapai tujuan pendidikan.
b. Tujuan perencanaan kurikulum dikembangkan dalam bentuk kerangka teori dan penelitian terhadap kekuatan social, pengembangan masyarakat, kebutuhan, dan gaya belajar siswa. Beberapa keputusan harus dibuat ketika merencanakan kurikulum dan keputusan tersebut harus mengarah pada spesifikasi berdasarkan criteria. Merencanakan pembelajaran merupakan bagian yang sangat penting dalam perencanaan kurikulum karena karena pembelajaran mempunyai pengaruh terhadap siswa daripada kurikulum itu sendiri. Pimpinan perlu menyusun perencanaan secara cermat, teliti, menyeluruh dan rinci, karena memiliki multi fungsi sebagai berikut :
c. Perencanaan kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau alat manajemen, yang berisi petunjuk tentang jenis dan sumber peserta yang diperlukan, media penyampaiannya, tindakan yang perlu dilakukan, sumber biaya, tenaga, sarana yang diperlukan, system control dan evaluasi, peran unsur-unsur ketenagaan untuk mencapai tujuan manajemen organisasi.
d. Berfungsi sebagai penggerak roda organisasi dan tata laksana untuk menciptakan perubahan dalam masyarakat sesuai dengan tujuan organisasi. Perencanaan kurikulum yang matang besar sumbangannya terhadap pembuatan keputusan oleh pimpinan, dan oleh karenanya perlu memuat informasi kebijakan yang relevan, disamping seni kepemimpinan dan pengetahuan yang telah dimilikinya. Sebagai motivasi untuk melaksanakan system pendidikan sehingga mencapai hasil optimal.
e. Perencanaan kurikulum harus dibuat dalam kerangka kerja yang komprehensif atau menyeluruh yang mempertimbangkan dan mengoordaninasi unsur belajar mengajar efektif
f. Perencanaan kurikulum harus berdasarkan konsep yang jelas tentang berbagai hal yang menjadikan kehidupan menjadi lebih baik, karakteristik masyarakat sekarang, masa depan serta kebutuhan dasar manusia.
g.Rumusan kurikulum harus bersifat rekreatif dan kondusif
h.Dalam perencanaan kurikulum, harus diadakan evaluasi secara kontinue terhadap semua aspek pembuatan keputusan kurikulum yang meliputi analiasis terhdap proses dan konten kegiatan kurikulum
Dalam perencanaan kurikulum, diperlukan adanya kerangka kerja umum, agar perencanaan kurikulum tersebut tersusun secara sistematis dan terorganisasi. Oemar Hamalik (2007: 174-177) menjabarkan apa saja yang masuk ke dalam kerangka kerja perencanaan kurikulum yaitu :

1.Fondasi
Pendidikan berdasar atas tiga daerah fondasi yang luas. Yaitu filsafat, sosiologi dan psikologi, yang berhubungan dengan kebutuhan individu maupun masyarakat. Perencanaan kurikulum berhubungan dengan fokus spesifik dari subjek daerah fondasi tersebut.

2.Tujuan(Goals)
Tujuan dikembangkan sesuai dengan jenjang wilayah, yakni nasional dan daerah. Tingkat nasional memberikan petunjuk bagi pengembangan lokal, dan sebaliknya. Masalahnya, perencanaan kurikulum yang spesifik tidak mempertimbangkan rumusan tujuan yang luas atau rumusan
  tujuan umum berkelanjutan.

3.GeneralObjective
Sasaran umum menyajikan berbagai sasaran yang mengalihkan kegiatan belajar mengajar sejalan dengan tingkat perkembangan siswa sehingga program pendidikan pun sejalan dengan tingkat perkembangan
siswa tersebut.

4.Decision
screen
Guru atau pihak perencana kurikulum perlu mempertimbangkan lima wilayah yang akan mempengaruhi keputusan mereka, yaitu (a) karakteristik siswa yang menggunakan kurikulum tersebut, (b) refleksi prinsip-prinsip belajar, (c) sumber-sumber umum penunjang, (d) jenis pendekatan kurikulum, dan (e) pengorganisasian pengelolaan disiplin spesifik yang digunakan dalam
perencanaan situasi belajar mengajar
8. KOMPONEN PERENCANAAN KURIKULUM
Kurikulum Komponen ini terdiri atas (a) perumusan tujuan belajar atau hasil tujuan yang digunakan, (b) konten yang terdiri atas fakta, dan konsep yang berhubungan dengan tujuan, (c) kegiatan yang mungkin digunakan untuk melaksanakan tujuan, (d) sumber-sumber yang mungkin digunakan untuk mencapai tujuan, dan (e) alat pengukuran untuk menentukan derajat pencapaian tujuan.
Komponen-komponen perencanaan kurikulum :
Secara umum dalam perencanan kurikulum harus dipertimbangkan kebutuhan masyarakat, karakteristik pembelajaran, dan pengetahuan. Mnurut Hirarki Keilmuan (Taba dalam Saylor) siswa dengan karakteristik tersebut memiliki dua kemungkinan meneruskan pendidikan ke jenjang lebih tinggi atau terjun ke dunia kerja. Oleh karena itu, pengelolaan komponen perencanaan kurikulum harus memperhatikan faktor tujuan, konten, kegiatan (aktivitas), sumber yang digunakan dan instrumen evaluasi (pengukuran).
1.Tujuan
Perumusan tujuan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kemapuan siswa sebagai anggota masyarakat, dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitarnya. Untuk mencapai tujuan tersebut penyelenggara sekolah berpedoman pada tujuan pendidikan nasional. Implikasi tujuan sebagai berikut:
a) Memberikan penilaian siswa
b) Perencanaan kurikulum yang jelas
2. Konten
Konten atau isi kurikulum merupakan susunan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, yang meliputi bahan pelajaran.
Isi kurikulum merupakan mata pelajaran pada proses belajar, mengaar seperti pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diasosiasikan dengan mata pelajaran. Kriteria pemilihan isi kurikulum yaitu
a) Signifikan
Yaitu seberapa penting isi kurikulum pada suatu disiplin atau tema studi.
b) Validitas
Yang berkaitan dengan keontetinkan dan keakuratan isi kurikulum.
c) Relevansi sosial
Keterkaitan isin kurikulum dengan isi moral, cita-cita, permasalahan sosial. Untuk membantu siswa menjad anggota efektif dalam masyarakat.
d) Utility
Kegunaan atau daya guna berkaitan dengan kegunaan isi kurukilum dalam mempersiapkan siswa menuju kehidupan dewasa.
e) Learnability
Kemampuan untuk dipelajari, yang berkaitan dengan kemampuan siswa dalam memahami isi kurikulum tersebut.
f) Minat
Berkaitan dengan minat siswa dengan isin kurikulum.
3. Kegiatan (aktivitas)
Kegiatan atau aktivitas belajar dapat didefinisikan sebagai berbagai aktivitas yang deberikan oleh guru dalam situasi-belajar mengajar. Aktivitas belajar ini disesain agar siswa memperoleh muatan yang ditetapkan untuk mencapai tujuan kurikulum agar dapat tercapai.
Berkaitan dengan aktivitas belajar harus diperhatikan pula strategi belajar mengajar yang efektif yang dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a) Pengajaran exspositori
Melibatkan pengiriman informasi dalam satu arah atau ceramah.
b) Pengajaran interaktif
Pada dasarnya pengajaran interaktif sama dengan pengajaran ekspositori yang membedakan dalam pengajaran ekspositori terdapat dorongan yang disengaja ketika terjadi interaksi antara guru dan pembelajaran yang biasanya berbentuk pemberian pertanyaan.
c) Pengajaran atau diskusi kelompok kecil
Melibatkan kelompok-kelompok kecil yang berkerja relatif bebas untuk mencapai suatu tujuan. Peran guru berubah dari seorang pemberi pengetahuan menjadi koordinator aktivitas dan pengarah informasi.
d) Pengajaran inquiri atau pemecahan masalah
Ciri utama strategi ini adalah aktifnya pembelajar dalam penentu jawaban dari berbagai pertanyaan serta pemecahan masalah.bisa dilaksanakan bisa berpasangan atau dalam kelompok besar
4. Sumber yang digunakan
Sumber atau resources dapat digunakan untuk mencaai tujuan pendidikan tersebut antara lain
a) Buku dan bahan tercetak
b) Perangkat lunak komputer seperti media ppt
c) Film, kaset video
d) Kaset
e) Televisi dan proyektor
f) CD ROOM
5. Instrumen Evaluasi (pengukuran)
Dilakukan secara bertahap, berkesinambungan dan terbuka. Dari evaluasi ini dapat diperoleh keterangan mengenai kegiatan dan kemajuan belajar siswa dan pelaksanaan kurikulum oleh guru dan tenaga kependidikan lainnya. Pada pelaksanaan evaluasi banyak insrumen pengukuran yang dapat dipergunakan oleh pendidik anatara lain:
a) Tes standar
b) Tes buatan guru
c) Tes lisan
d) Wawancara
b. Pengorganisasian Kurikulum
Pengorganisasian Kurukulum merupakan suatu cara menyusun bahan-bahan atau pengalaman belajar yang ingin dicapai. Para perencana seringkali mengalami kesulitan dalam menyusun dan merencanakan isi kurikulum, oleh karena itu para perencana dalam hal penentuan isi mengganggap perlu adanya kriteria yang digunakan sebagai pedoman, patokan dan isi kurikulum



BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang seseorang terhadap suatu proses tertentu. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Dengan demikian pendekatan pengembangan kurikulum menunjuk pada titik tolak atau sudut pandang secara umum tentang proses pengembangan kurikulum. Pendekatan, lebih menekankan pada usaha dan penerapan langkah-langkah atau cara kerja dengan menerapkan suatu strategi dan beberapa metode yang tepat, yang dijalankan sesuai dengan langkah-langkah yang sistematik untuk memperoleh hasil kerja yang lebih baik. Kurikulum merupakan suatu perangkat pernyataan yang memberikan makna terhadap kurikulum sekolah, makna tersebut terjadi karena adanya penegasan hubungan antara unsur-unsur kurikulum, karena adanya petunjuk perkembangan, penggunaan dan evaluasi kurikulum
B.     SARAN
Dengan uraian diatas sebaiknya seorang guru bisa dinilai memiliki mutu kerja yang berkualitas jika bisa membimbing siswa dengan baik, jadi hendaknya mendalami dan menguasai bidang pendekatan perencanaan kurikulum agar guru bisa menyiapkan pada saat melakukan proses pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Hamzah B.Uno. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi AksaraHass, Glenn. (1987).
Curriculum Planning: A New Approach. (Fifth Edition).Boston: Allyn and Bacon.S.Nasution. 2008. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara_________. 2008. Kurikulum dan Pengajaran
. Jakarta: Bumi AksaraOemar Hamalik. 2008.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Bimbingan Dan Konseling

Materi Ekonomi Publik (Eksternalitas)

Contoh Bisnis Plang (Uasaha Jamur Krispi)