Makalah Perilaku Organisasi
Dini Setyawati | 150401020027
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Progam Studi Pendidikan Ekonomi
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk sosial yang saling
membutuhkan satu dengan yang lainnya. Manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan
orang lain, merupakan suatu konsesus mutlak dan tertanam dalam benak setiap
insan manusia sehingga ini bisa dikatakan bahwa manusia tidak mampu bertahan
hidup sendiri. Sejak dilahirkan ke dunia sampai meninggal dunia, manusia selalu
terlibat dalam interaksi. Oleh karena itu manusia cenderung melakukan
interaksi dan kerjasama satu dengan yang lainnya untuk mempermudah mencapai
tujuan.
Kumpulan manusia yang memiliki tujuan bersama,
harapan bersama, kegiatan bersama, norma yang disepakati bersama secara umum
disebut dengan kelompok. Kelompok adalah sekumpulan orang atau individu yang
terorganisir, dengan kesamaan kegiatan dan tujuan yang sama sehingga tujuan
dari kelompok ditentukan bersama-sama.
Pentingnya
kelompok bagi kehidupan manusia bertumpu pada kenyataan bahwa manusia adalah
makhluk sosial dimana manusia tidak dapat hidup sendirian. Dalam perjuangan hidupnya,
guna memenuhi kebutuhan hidup, kelompok manusia tidak terlepas dari
interaksinya dengan manusia lain disekelilingnya.
Tantangan yang paling berat dihadapi oleh organisasi
dengan meningkatnya perubahan adalah perbedaan individu yang ada di dalam organisasi,
yang selanjutnya akan membentuk perilaku kelompok. Salah satu topik menarik
dalam bidang perilaku organisasi untuk ditelaah atau diteliti adalah mengenai
perilaku kelompok. Kelompok merupakan bagian dari kehidupan manusia, setiap
hari manusia akan terlibat dalam aktivitas kelompok. Demikian pula kelompok
merupakan bagian dari kehidupan organisasi. Hal ini akan saling bersinergi
manakala aktifitas akan bersentuhan satu sama lain dalam membentuk satu capaian
yang di inginkan bersama.
Di dalam
kelompok ini proses sosialisasi berlangsung, sehingga manusia menjadi dewasa
dan mampu menyesuaikan diri. Dengan demikian, hampir dari seluruh waktu dalam
kehidupan sehari-hari dihabiskan melalui interaksi dalam kelompok, dididik
dalam kelompok, belajar di dalam kelompok, bekerja di dalam kelompok,
bermain-main di dalam kelompok, dan seterusnya dengan adanya berbagai kegiatan
di dalam kelompok tersebut maka dalam seluruh kehidupannya, manusia
menghabiskan waktunya dalam seluruh kehidupannya, manusia menghabiskan waktunya
dalam berbagai keanggotaan pada berbagai jenis kelompok. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa pada setiap perkembangannya, manusia membutuhkan kelompok.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan dinamika
kelompok?
2. Apa pengertian perilaku kelompok dalam
organisasi?
3. Apa saja tipe-tipe kelompok?
4. Bagaimana tahap-tahap perkembangan
kelompok?
5. Apa manfaat kelompok dalam sebuah
organisasi?
6. Apa keunggulan dan
kelemahan kelompok?
1.3 TUJUAN
PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian dinamika
kelompok.
2. Untuk mengetahui perilaku kelompok
dalam organisasi
3. Untuk mengetahui tipe-tipe kelompok.
4. Untuk mengetahui bagaimana
tahap-tahap perkembangan kelompok.
5. Untuk mengetahui manfaat kelompok
dalam sebuah organisasi.
6. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan kelompok.
1.4 MANFAAT
PENULISAN
1.
Mahasiswa
mampu memahami tentang dinamika dan perilaku kelompok.
2. Memberikan wawasan yang lebih banyak
kepada mahasiswa mengenai perkembangan kelompok.
3.
Mahasiswa
lebih peduli dengan keadaan organisasi yang sedang dihadapi.
1.5 BATASAN MASALAH
Ruang lingkup dan
keterbatasan penulisan makalah ini adalah menjelaskan tentang pengertian dinamika kelompok, perilaku kelompok
dalam organisasi, tipe-tipe kelompok, tahap-tahap perkembangan kelompok,
manfaat kelompok serta keunggulan dan kelemahan kelompok.
BAB II
2.1 TEORITIS
Berbagai pendapat mengemukakan
teorinya tentang pengertian dinamika dan perilaku kelompok antara lain:
1. Teori
Dinamika Kelompok
Menurut Slamet Santoso (2004: 5), Dinamika
berarti tingkah laku warga yang satu secara langsung mempengaruhi warga yang
lain secara timbal balik. Dinamika berarti adanya interaksi dan interdependensi
antara anggota kelompok yang satu dengan anggota kelompok secara keseluruhan.
Karenanya, dapat disimpulkan bahwa dinamika ialah kedinamisan atau keteraturan yang
jelas dalam hubungan secara psikologis.
2.
Slamet Santosa (2004: 5), mengartikan Dinamika Kelompok
sebagai suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang mempunyai
hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang lain; antar
anggota kelompok mempunyai hubungan psikologis yang berlangsung dalam situasi
yang dialami secara bersama-sama.
3.
Menurut Zaltman (1972: 75), bahwa Dinamika Kelompok adalah
kekuatan-kekuatan yang berlangsung dalam kelompok, kekuatan tersebut bertujuan memberikan
arah perilaku kelompok.
4.
Menurut
Petty Cocopio, perilaku
adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri, obyek atau
issue.
5.
Menurut
Soekidjo Notoatmojo, perilaku
adalah reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus
atau objek.
6.
Menurut Heri Purwanto, perilaku adalah pandangan-pandangan
atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai sikap objek
tadi.
7.
Menurut
Louis Thurstone, Rensis
Likert dan Charles Osgood, perilaku adalah suatu bentuk evaluasi
atau reaksi perasaan. Berarti sikap seseorang terhadap suatu objek adalah
perasaan mendukung atau memihak maupun perasaaan tidak mendukung atau tidak
memihak pada objek tersebut.
8.
Menurut
Schermerhorn, Kelompok
adalah Suatu kumpulan dua atau lebih orang-orang yang bekerja dengan yang
lainnya secara teratur untuk mencapai satu atau lebih tujuan umum
9.
Menurut
Greenberg dan Baron, kelompok
adalah Sekumpulan dua individu atau lebih yang saling berinteraksi dengan pola
hubungan yang tetap dan saling berbagi tujuan, dan menganggap mereka sebagai
suatu kelompok
10. Menurut
Kreitner dan Kinicki, kelompok
adalah Sekumpulan orang dengan keahlian yang beragam, dimana mereka sepakat
dalam suatu kegunanaan, tujuan dan pendekatan.
2.2 PEMBAHASAN
2.2.1
PENGERTIAN DINAMIKA KELOMPOK
Dinamika adalah sesuatu yang mengandung
arti tenaga kekuatan, selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri
secara memadai terhadap keadaan. Dinamika juga berarti adanya interaksi dan
interdependensi antara anggota kelompok dengan kelompok secara keseluruhan.
Keadaan ini dapat terjadi karena selama ada kelompok, semangat kelompok (group
spirit) terus-menerus ada dalam kelompok itu, oleh karena itu kelompok
tersebut bersifat dinamis, artinya setiap saat kelompok yang bersangkutan dapat
berubah.
Kelompok adalah kumpulan
orang-orang yang merupakan kesatuan sosial yang mengadakan interaksi yang
intensif dan mempunyai tujuan bersama. Menurut W.H.Y. Sprott mendefinisikan
kelompok sebagai beberapa orang yang bergaul satu dengan yang lain. Kurt Lewin berpendapat ”the
essence of a group is not the similarity or dissimilarity of its members but
their interdependence”. H. Smith menguraikan bahwa kelompok adalah
suatu unit yang terdapat beberapa individu, yang mempunyai kemampuan untuk
berbuat dengan kesatuannya dengan cara dan dasar kesatuan persepsi.
Dinamika kelompok merupakan suatu
kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan
psikologi secara jelas antara anggota satu dengan yang lain yang dapat
berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama. Dinamika kelompok
juga dapat didefinisikan sebagai konsep yang menggambarkan proses kelompok yang
selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang
selalu berubah-ubah. Dinamika kelompok mempunyai beberapa tujuan, antara lain:
a. Membangkitkan
kepekaan diri seorang anggota kelompok terhadap anggota kelompok lain, sehingga dapat menimbulkan rasa
saling menghargai
b. Menimbulkan
rasa solidaritas anggota sehingga dapat saling menghormati dan saling menghargai
pendapat orang lain
c. Menciptakan
komunikasi yang terbuka terhadap sesama anggota kelompok
d. Menimbulkan
adanya i’tikad yang baik diantara sesama anggota kelompok.
2.2.2
PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI
Secara
etimologi, perilaku dalam bahasa inggris berarti “behavior”.
Sedangkan secara terminologi, Perilaku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
artinya “tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau
lingkungan”. Menurut Toha, perilaku merupakan suatu fungsi dari interaksi
antara individu dengan lingkungannya. Suatu perilaku dapat diobservasi ketika
perilaku itu dapat dilihat dan terukur serta dapat dihitung dalam kaitan dengan
frekuensi dan/atau jangka waktu. Jadi, perilaku adalah aktifitas individu atau
manusia sebagai reaksi terhadap lingkungan yang dapay diamati.
Secara
etimologi, kelompok dalam bahasa inggris diartikan dengan “group”.
Sedangkan secara terminologi, banyak pendapat yang mendefinisikan mengenai
kelompok. Menurut Robbins dan Coulter, kelompok adalah, “dua atau lebih
individu yang berinteraksi dan saling bergantung yang bekerja sama untuk meraih
tujuan tertentu”.
Menurut
Karen, kelompok dapat didefinisikan sebagai, “A group is at least two
individuals gathered together because of some common bond, to meet members’
social and emotional needs, or to fulfill some mutual purpose”. Kelompok
adalah sekurang-kurangnya dua orang yang berkumpul bersama karena suatu
keadaan, untuk bertemu anggota sosialnya dan kebutuhan emosi, atau untuk saling
memenuhi tujuan.
Secara
etimologi, organisasi dalam bahasa inggris diartikan dengan “organization”.
Sedangkan secara terminologi, banyak pendapat yang mendefinisikan mengenai
organisasi. organisasi adalah suatu bentuk kerjasama antara individu maupun
kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang telah disepakati.
Dari
pengertian perilaku dan pengertian kelompok diatas dapat disimpulkan bahwa
perilaku kelompok adalah aktifitas yang dapat diamati dari dua atau lebih
manusia atau individu yang berinteraksi dan berkumpul untuk mencapai
tujuan tertentu.
Manusia
sebagai individu memunyai watak, temperamen, sifat dan kepribadian yang
berbeda-beda. Apabila individu tersebut masuk menjadi anggota suatu kelompok,
maka sifat, watak, temperamen dan kepribadiannya akan ikut dibawa masuk ke
dalam kelompok. Dalam hal demikian maka akan terbentuk perilaku yang pada
mulanya berorientasi kepada perilaku individu harus diarahkan dan dikendalikan
ke arah perilaku yang berorientasi kelompok. Hal ini berarti perilaku individu
harus diarahkan menuju kepentingan organisasi guna mencapai tujuan organisasi
sehingga dalam perkembangan selanjutnya perilaku kelompok berkembang menjadi perilaku organisasi.
Perilaku
organisasi adalah suatu bidang studi yang menginvestigasi dampak perilaku dari
individu, kelompok, dan struktur dalam organisasi, dengan maksud menerapkan
pengetahuan untuk memperbaiki efektivitas organisasi.
Jadi,
perilaku kelompok dalam organisasi adalah aktifitas yang dilakukan dua atau
lebih individu yang berkumpul dan berinteraksi sebagai anggota organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi tertentu yang telah disepakati.
2.2.3 TIPE-TIPE KELOMPOK
Berdasarkan
alasan terbentuknya, kelompok dapat dibagi menjadi dua yaitu dapat berbentuk
kelompok formal ataupun kelompok informal.
1. Kelompok Formal
(Formal Group)
Kelompok formal
adalah kelompok yang terbentuk karena tindakan manajerial organisasi, dirancang
secara intensional untuk mengarahkan anggotanya ke arah tujuan organisasi.
Dalam kelompok formal, perilaku anggota yang terikat didalamya ditentukan dan
diarahkan pada tujuan organisasional. Kelompok formal merupakan kelompok kerja
yang terbatas pada satu struktur organisasi dan memiliki rancangan penugasan
kerja serta tugas-tugas spesifik yang ditujukan untuk mencapai tujuan
organisasi. Manajer menciptakan kelompok kerja untuk melaksanakan tugas dan
pekerjaan yang ditugaskan kepadanya
2.
Kelompok Informal (Informal Group)
Kelompok
informal adalah kelompok yang berkembang secara alamiah diantara individu,
tanpa pegarahan dari organisasi dimana mereka bekerja. Kelompok informal tidak
terstruktur maupun ditentukan secara organisasional. Kelompok informal
terbentuk sebagai konsekuensi dari tindakan individu sebagai tanggapan atas
kebutuhan dan kontak sosial. Kelompok ini merupakan kelompok sosial yang
berkembang berdasarkan minat yang sama dan pertemanan. Walau tidak dibentuk
oleh manajemen, kelompok jenis ini dapat memengaruhi kinerja individu dan
organisasi. Dampaknya dapat bersifat positif atau negatif tergantung tujuan
dari para anggota kelompoknya.
Sedangkan
dilihat dari interaksinya, kelompok dibedakan menjadi dua jenis, antara lain
sebagai berikut:
1.
Kelompok Primer, merupakan kelompok dengan interaksi atau hubungan langsung.
Dalam kelompok ini terdapat interaksi sosial secara tatap muka (face to face).
Kelompok ini memegang peranan penting dalam pembentukan perilaku individu,
karena dalam kelompok inilah individu berkembang sebagai makhluk sosial. Yang
termasuk dalam kelopok ini adalah keluarga, tetangga, kelompok agama, dan
sebagainya.
2.
Kelompok Sekunder, merupakan kelompok dengan interaksi tidak langsung. Hubungan
dalam kelompok ini didasarkan atas perhitungan rasional, untung dan rugi
sehingga kurang bersifat kekeluargaan. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah
serikat pekerja, persatuan pengusaha, berbagai himpunan dan berbagai lembaga
ilmiah
2.2.4 TAHAP-TAHAP
PERKEMBANGAN KELOMPOK
Riset menunjukkan bahwa suatu
kelompok berkembang melalui lima tahapan sehingga dinamakan The Five Stage
Group Development Model, dilakukan melalui tahapan pembentukan (forming),
pancaroba/ keributan (Storming), penormaan (norming), pelaksanaan
(performing), dan penundaan (adjouring).
1. Pembentukan (Forming).
Tahap
ini merupakan tahap awal pengembangan kelompok, dimana tindakan awal para
anggota mulai menciptakan pola-pola hubungan dengan pimpinan, rekan kerja, dan
norma-norma kelompok. Secara singkat pada tahap inilah mulai diletakkan pola
dasar perilaku kelompok. Tahap ini memunyai dua fase, fase pertama terjadi
ketika orang-orang mulai bergabung. Setelah bergabung, fase keduapun dimulai
yaitu mendefinisikan tujuan, struktur, dan kepemimpinan kelompok.
Tahap
awal ini ditandai dengan ketidakpastian dan kebingungan. Anggota kelompok tidak
meyakini tujuan, struktur, tugas, atau kepemimpinan dalam kelompok. Anggota
mempertimbangkan tipe perilaku seperti apa yang dapat diterima. Tahapan ini
selesai apabila anggota mulai berfikir diri mereka sebagai bagian dari
kelompok.
2. Pancaroba/
Keributan (Storming).
Pada
tahap ini anggota menerima keberadaan kelompok, tetapi menolak dan memaksa pada
individualitas selanjutnya terjadi konflik intrakelompok yang terjadi akibat
perselisihan siapa yang berhak megontrol atau mengawasi kelompok dan apa yang
harus dilakukan kelompok ini. Ketika tahapan ini selesai, terbentuklah hirarki
kepemimpinan yang relatif jelas dan adanya kesepakatan mengenai arah kelompok
tersebut.
3. Penormaan (Norming).
Setelah
keributan terjadi, akan mendorong terbentuknya aturan dan tata
tertib. Struktur kelompok akan semakin solid dan akrab karena norma yang
telah disepakati bersama. Tahap ini merupakan tahap dimana hubungan akrab mulai
terjalin dan kelompok mulai menyatu. Anggota mulai mengakhiri perbedaan menjadi
kerjasama dengan tingkat kohesivitas (kepaduan) yang tinggi. Tahap ini selesai
ketika struktur kelompok mulai solid dan kelompok telah mensimulasikan harapan
bersama tentang apa yang menjadi perilaku anggota yang benar dan menerima
serangkaian norma yang berlaku dalam kelompok.
4.
Pelaksanaan (Performing).
Pada
tahap ini, kelompok mulai berfungsi dan menitikberatkan pada penyelesaian
secara efektif tugas-tugas yang telah disetujui pada tahap norming.
Karena struktur sudah ditetapkan dan diterima sepenuhnya, energi kelompok
beralih dari sekedar saling mengenal dan memahami menjadi mewujudkan dan menyelesaikan
tugas. Ini merupakan tahap terakhir dari perkembangan kelompok kerja yang
permanen. Akan tetapi, untuk kelompok yang bersifat temporer seperti tim
proyek, satuan tugas, atau kelompok sejenis yang yang memiliki tugas yang
terbatas, tahap finalnya adalah penundaan (adjourning).
5. Penundaan (Adjourning).
Tahap ini
merepresentasikan akhir dari sebuah kelompok. Bagaimanapun, untuk tim dengan
tugas khusus, saat tujuan telah tercapai, kelompok akan membubarkan diri atau
memiliki komposisi baru. Pada tahap ini perhatian kelompok fokus pada
penyelesaian kegiatan daripada pelaksanaan tugas. Sebagian anggota kelompok
bersukacita dengan pencapaian kelompok, dan sebagian lagi bersedih karena
hilangnya rasa keakraban dan persahabatan
2.2.5 MANFAAT
KELOMPOK DALAM SEBUAH ORGANISASI
Berbagai
kelompok bekerja dalam suatu organisasi sebagai kesatuan-kesatuan yang jelas.
Kelompok-kelompok itu mungkin merupakan kelompok-kelompok fungsional (misalnya
orang-orang produksi, orang-orang pemasaran, para peneliti dan sebagainya),
atau mungkin kelompok-kelompok vertikal (misalnya para kepala sekolah dan para
guru, para manajer senior, para pekerja dan para penyelia dan sebagainya).
Berbagai kelompok dalam organisasi bekerja bersama-sama. Mereka memikul
tanggung jawab bersama dan menangani masalah-masalah dalam bidang mereka
sendiri demi tercapainya tujuan organisasi.
Menurut
wursanto, manfaat yang didapat dengan adanya suatu kelompok antara lain:
1. Kelompok
dapat memberikan rasa aman bagi seseorang (sense of security) karena
merasa mempunyai perlindungan.
2. Kelompok
dapat mengatasi berbagai macam persoalan baik yang menyangkut bidang ekonomi,
politik, hukum, dan sebagainya.
3. Kelompok
dapat memberikan martabat (prestige), status sosial (social
standing), dan pengakuan.
4. Kelompok
dapat memberikan dorongan dan semangat (motivasi).
5. Kelompok
dapat memberikan bimbingan dan pengarahan dalam rangka meningkatkan prestasi
seseorang.
6. Kelompok
dapat memberikan kepuasan, baik kepuasan yang bersifat jasmani, kepuasan psikologis
maupun kepuasan sosial.
7. Kelompok
dapat memberikan bantuan seseorang yang dalam kesulitan
2.2.6 KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN KELOMPOK
Dalam
proses dinamika kelompok terdapat faktor yang menghambat maupun memperlancar
proses tersebut yang dapat berupa kelebihan maupun kekurangan dalam kelompok
tersebut.
1.
Kelebihan Kelompok
a) Keterbukaan antar
anggota kelompok untuk memberi dan menerima informasi & pendapat anggota
yang lain.
b) Kemauan anggota
kelompok untuk mendahulukan kepentingan kelompoknya dengan menekan kepentingan
pribadi demi tercapainya tujuan kelompok.
c) Kemampuan secara
emosional dalam mengungkapkan kaidah dan norma yang telah disepakati kelompok.
2. Kekurangan
Kelompok
Kelemahan
pada kelompok bisa disebabkan karena waktu penugasan, tempat atau jarak anggota
kelompok yang berjauhan yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas
pertemuan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan
uraian diatas kami dapat menyimpulkan bahwa Perilaku kelompok dalam organisasi
adalah aktifitas yang dilakukan dua atau lebih individu yang berkumpul dan
berinteraksi sebagai anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi
tertentu yang telah disepakati. Perilaku individu harus diarahkan menuju
kepentingan organisasi guna mencapai tujuan organisasi sehingga dalam perkembangan
selanjutnya perilaku kelompok berkembang menjadi perilaku organisasi.
Jadi ketika sebuah kelompok
memasuki dunia organisasi maka karateristik yang dibawanya adalah kemampuan,
kepercayaan pribadi, penghargaan kebutuhan, dan pengalaman masa lalunya. Banyak
teori yang mengembangkan suatu anggapan mengenai awal mula terbentuknya
kelompok. Mulai dari anggapan adanya kedekatan ruang kerja maupun tempat
tinggal mereka, sampai kepada alasan-alasan praktis.
Di dalam suatu kelompok yang sebenarnya, para
anggota mempertimbangkan diri mereka sendiri dan bergantung satu dengan lainnya
untuk mencapai tujuan umum, dan mereka saling berhubungan satu dengan yang lain
secara teratur untuk mengejar tujuannya atas dukungan dalam suatu periode
waktu.
3.2 SARAN
Mengingat pentingnya mempelajari tentang dinamika dan perilaku kelompok
dalam dunia organisasi maka perlu kiranya masalah ini diperhatikan dan dipahami
dengan sebaik-baiknya. Setelah mamahami arti yang sesungguhnya dari materi ini
maka sebaiknya kita sebagai warga masyarakat lebih peduli dengan hal tersebut. Sebaiknya
setiap anggota kelompok yang masuk bergabung dengan sebuah organisasi baik itu
organisasi besar maupun kecil haruslah bisa beradapsi dengan keadaan organisasi
tersebut dan hanya mempertahankan prilaku yang baik aja sewaktu berada dalam
kelompok ke dalam organisasi
GAMBAR
ILUSTRASI
Dalam sebuah kelompok tidak boleh mementingkan rasa egois termasuk dalam mengemukakan pendapat dalam diskusi.
Manusia antara satu dengan yang
lainnya, ia akan selalu memerlukan dan mencari individu ataupun kelompok lain
untuk dapat berinteraksi ataupun bertukar pikiran.
DAFTAR PUSTAKA
Ratna,
S.,dkk. 2003. Dinamika Kelompok. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara diakses pada 26-09-2017, pukul 15.00 WIB
Santosa,
S. 2004. Dinamika Kelompok. Jakarta: PT Bumi Aksara, diakses
pada 26-09-2017, pukul 15.00 WIB
Wibowo,
Perilaku dalam Organisasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013
Wursanto,
Dasar-dasar Ilmu Organisasi, Yogyakarta: Andi, 2005
Zirpoli,
Thomas J., Behavior Management, New Jersey: Pearson, 2012
Huraerah, Abu,dkk.2005. Dinamika Kelompok. Bandung:
Rafika Aditama
Muchlas, M. 2005. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : Gajah
Mada University Press
Khaerul Umam, 2010. Perilaku Organisasi. Bandung: CV.
Pustaka Setia.
Hendyat
Soetopo, 2010. Perilaku Organisasi Teori
Praktik di Bidang Pendidikan. Bandung:
PT. Remaja Rosda Karya.
The Sands Casino in Las Vegas | Shootercasino
BalasHapusShoot'em Casino is one of the largest casinos in Las Vegas. This casino was opened in October カジノ シークレット 2003. The hotel 온카지노 is located about 5 minutes 샌즈카지노 away from Las Vegas